Nama : Husnul Nadya. F
Kelas : C
NIM : 240907502036
1. Skala Ekonomi.
Peningkatan skala produksi menyebabkan penurunan biaya rata-rata (biaya per unit). Hal ini terjadi karena perusahaan dapat memanfaatkan kapasitas produk yang lebih besar, yang memungkinkan mereka untuk mengurangi biaya tetap dan variabel per unit.
Skala Ekonomi dibagi dua menjadi:
1. EKONOMI SKALA INTERNAL:
Keuntungan biaya yang diperoleh perusahaan dari pertumbuhan atau peningkatan produksinya sendiri. Adapun faktor-faktornya :
- Teknis : Penggunaan mesin yang efisien.
- Keuangan : Akses ke pinjaman dengan bunga lebih rendah.
- Manajerial : Spesialisasi tenaga kerja meningkatkan efisiensi
- Pemasaran : Pembelian bahan baku dalam jumlah besar dengan harga lebih murah.
- Risiko : Diversifikasi produk atau pasar mengurangi risiko kerugian dari kegagalan satu produk atau sektor.
2. EKONOMI SKALA EKSTERNAL:
Keuntungan yang diperoleh perusahaan akibat pertumbuhan industri atau lingkungan bisnis di sekitarnya. Contohnya:
- Ketersediaan tenaga kerja terampil : akibat berkembangnya sektor industri tertentu di suatu daerah.
- Infrastruktur yang lebih baik : seperti jalan, listrik, atau internet yang mendukung bisnis.
- Efek aglomerasi : di mana banyak bisnis serupa berkumpul di satu lokasi dan saling menguntungkan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN EKONOMI SKALA
Keuntungan Ekonomi Skala
- Penurunan Biaya Produksi – Semakin besar produksi, semakin rendah biaya per unit karena efisiensi dalam penggunaan sumber daya.
- Peningkatan Efisiensi Operasional – Perusahaan dapat menggunakan teknologi canggih, tenaga kerja spesialis, dan proses otomatisasi.
- Keuntungan Kompetitif – Dengan biaya produksi yang lebih rendah, perusahaan dapat menawarkan harga lebih murah atau mendapatkan margin keuntungan lebih tinggi.
- Akses Lebih Mudah ke Pembiayaan – Perusahaan besar lebih dipercaya oleh bank dan investor, sehingga lebih mudah mendapatkan modal.
- Kemampuan Berinovasi Lebih Besar – Dengan sumber daya yang lebih besar, perusahaan dapat berinvestasi dalam riset dan pengembangan (R&D).
- Daya Tawar yang Lebih Kuat – Perusahaan besar bisa mendapatkan harga lebih baik dari pemasok dan memiliki posisi negosiasi yang lebih kuat di pasar.
Kerugian Ekonomi Skala
- Masalah Koordinasi dan Manajemen – Semakin besar perusahaan, semakin kompleks pengelolaannya, yang bisa menyebabkan birokrasi dan lambatnya pengambilan keputusan.
- Kurangnya Fleksibilitas – Perusahaan besar lebih sulit beradaptasi dengan perubahan pasar dibandingkan perusahaan kecil yang lebih gesit.
- Risiko Monopoli dan Persingan Tidak Sehat – Jika terlalu besar, perusahaan bisa mendominasi pasar dan menghambat kompetisi, yang merugikan konsumen.
- Penurunan Kualitas Produk atau Layanan – Fokus pada efisiensi dan produksi massal dapat mengorbankan kualitas produk atau layanan pelanggan.
- Dampak Sosial dan Lingkungan – Produksi besar-besaran dapat menyebabkan polusi, eksploitasi tenaga kerja, atau dampak negatif lainnya pada masyarakat sekitar.
- Ketergantungan Berlebih pada Teknologi dan Otomatis – Mengurangi kebutuhan tenaga kerja manusia dan dapat menyebabkan kemiskinan di beberapa sektor.
Contoh kasus Ekonomi Skala:
Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia yang berhasil menerapkan skala ekonomi internal untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan efisiensi.
Ciri-ciri Ekonomi Skala:
1. Industri berkembang di suatu wilayah.
2. Ketersediaan tenaga kerja yang terampil.
3. Inovasi dan pertukaran pengetahuan lebih cepat.
4. Peningkatan Infrastruktur dan Teknologi.
5. Efek Aglomerasi.
2. SKALA DISEKONOMIS .
Ketika peningkatan skala produksi menyebabkan kenaikan biaya rata-rata (biaya per unit). Ketika suatu perusahaan tumbuh terlalu besar, beberapa faktor dapat menyebabkan ketidakefisienan, seperti manajemen yang terlalu kompleks, birokrasi yang berlebihan, atau koordinasi yang sulit.
contoh kasus Skala Diseconomies :
Terjadi ketika pertumbuhan perusahaan yang terlalu besar justru menyebabkan peningkatan biaya produksi per unit dan menurunkan efisiensi. misalnya, Pada awal tahun 2000-an, General Motors (GM) menjadi salah satu perusahaan otomatif terbesar di dunia. Namun seiring pertumbuhannya, GM mengalami banyak masalah yang menyebabkan penurunan efisiensi.
Post a Comment